Politeness Strategy Between Presidential Candidates in the First Debate Indonesian Presidential Candidate in 2024
DOI:
https://doi.org/10.31503/madah.v15i1.763Kata Kunci:
politeness strategy debate presidential candidate pragmaticsAbstrak
Penelitian ini membahas tiga hal utama, yaitu bentuk kesantunan berbahasa para calon presiden dalam debat perdana, jenis strategi kesantunan calon presiden dalam debat, dan fenomena sosial dari bentuk dan jenis kesantunan yang digunakan para calon presiden. Sumber data berupa video resmi dari komisi pemilihan umum (KPU) yang berjudul Debat Pertama Calon Presiden Pemilu Tahun 2024 dalam Youtube yang beralamat di https://www.youtube.com/watch?v=yNO0YS846kU. Data berupa tuturan-tuturan yang mengandung tindak kesantunan ketiga capres. Penelitian ini menggunakan kerangka kajian kualitatif dengan pendekatan pragmatik, khususnya teori kesantunan. Metode yang digunakan ialah simak libat bebas cakap. Untuk mempermudah analisis, metode tersebut didukung dengan teknik catat. Analisis data dilakukan melalui empat tahapan, yaitu pengumpulan data, reduksi data, penyajian data yang dilanjutkan dengan kesimpulan hasil penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) bentuk kesantunan yang mendominasi debat ialah kesantunan positif. Kesantunan negatif dan kesantunan semu memiliki dominasi yang sama besarnya. Kesantunan terang-terangan tidak muncul dalam debat tersebut.; 2) strategi yang sering muncul ialah strategi menyapa dengan sistem keakraban, berjani, dan berterima kasih.; 3) fenomena sosial yang muncul dari dua temua itu ialah bahwa kontestan memberi penghormatan dengan mengakui keberadaan para capres. Pengakuan itu direduksi dari strategi penyapaan untuk menunjukkan kedekatan, penyampaian janji-janji politik, dan menyampaikan tuturan berterima kasih terhadap pihak lain.Referensi
Aida Azizah. (2019). Analisis wacana “debat capres-cawapres 2019†dan implikasinya dalam mata kuliah pragmatik. Jurnal Bahasa, Sastra Indonesia, Dan Pengajarannya, 2(2), 222–230. http://sasando.upstegal.ac.id
Aisyah, S. N. (2019). Modalitas bahasa indonesia dalam talk show mata najwa. Belajar Bahasa, 4(2), 231–240. https://doi.org/10.32528/bb.v4i2.2561
Bowen, C. (2011). Information for Families: Semantic and Pragmatic Difficulties. Http://Www.Speech-Language-Therapy.Com/. https://speech-language-therapy.com/
Brilian, M. (2021). Disfemisme dan eufemisme debat final trump vs biden di youtube. Prosiding seminar nasional linguistik dan sastra (SEMNALISA) 2021 , 131–138.
Brown, P., & Levinson, S. C. (1987). Politeness: Some universals in language usage (Vol. 8). Cambridge University Press.
Dell Hymes. (1972). Language in Society (Vol. 1). Cambridge University Press.
Dwi Septiani. (2021). Kata serapan dan istilah asing joko widodo dalam debat calon presiden dan wakil presiden 2019. Basastra, 10(1), 55–69.
Faradi, A. A. (2015). Kajian modalitas linguistik fungsional sistemik pada teks debat capres-cawapres pada pilpres 2014-2019 dan relevansinya dengan pembelajaran wacana di sekolah. Retorika: Jurnal Ilmu Bahasa, 1(2), 233–249. http://ejournal.warmadewa.ac.id/index.php/jret
Geoffrey Leech. (1989). Principles of Pragmatics. Longman Linguistics Library.
Jusniati, Sulihin Azis, Marselina, & Azis, S. (2022). Analisis kesantunanberbahasa dalam debat capres jokowi-prabowoperiode 2019-2024. Peqguruang: Conference Series, 4(2), 2686–3472. https://doi.org/10.35329/jp.v4i1.1504
Kesuma, T. M. J. (2007). Pengantar (Metode) Penelitian Bahasa. Carasvatibooks.
Ludvianto, M., & Arifani, W. (2020). Retorika persuasif dalam debat calon presiden indonesia 2019: sebuah analisis komunikasi performatif. Jurnal Ilmu Komunikasi (J-IKA, 7(1). http://ejournal.bsi.ac.id/ejurnal/index.php/jika
Mahsun. (2005). Metode Penelitian Bahasa. PT Raja Grafindo Persada. www.rajagrafindo.co.id
Mayirga, B. (2023). Analisis tindak tutur representatif dalam wacana ham, korupsi, terorisme debat calon presiden 2019. Cakrawala, 6(2), 1228–1237.
Merdina Ziraluo. (2020). Analisis tindak tutur lokusi, ilikusi, dan perlokusi pada debat capres-cawapres republik indonesia tahun 2019. Education and Development, 8(2), 249–256.
Nadar, F. (2009). Pragmatik & Penelitian Pragmatik. Graha Ilmu.
Nur Salamah, & Sumarlam. (2019). Analisis Wacana Debat Pertama Capres dan Cawapres Pemilu 2019. Prosiding Seminar Nasional Linguistik Dan Sastra (SEMANTIKS) 2019, 445–460.
Paramudhita Achmad, D., & Musdolifah, A. (2020). Strategi kesantunan berbahasa dalam acara debat calon presiden dan wakil presiden tahun 2019. In Kompetensi (Vol. 13, Issue 2).
Prasetyo, A., & Prayitno, H. J. (2020). Analisis Tindak Tutur Dalam Debat Capres Sebagai Strategi Menuju Presiden Indonesia 2019. https://eprints.ums.ac.id/id/eprint/87372%0Ahttps://eprints.ums.ac.id/87372/11/Naskah publikasi %2830%29.pdf
Ratna Juwita, S. (2014). Tindak Tutur Ekspresif dan Komisif dalam Debat Calon Presiden Republik Indonesia 2014: Studi Analisis Wacana. Eduscience, 3(1), 37–48.
Santoso, A., Utami Setyoningsih, R., Noor Assyifa, S., & Ulya, C. (2023). analisis kesalahan berbahasa dalam bidang fonologi pada unggahan akun youtube sekretariatan presiden. Bahasa, Sastra, dan Budaya, 13(2), 64–77. http://ejurnal.ung.ac.id/index.php/JBSP/index
Siti Farmida, Ediwarman, E., & Tisnasari, S. (2021). analisis satire dan sarkasme dalam debat capres 2019 dan implementasinya terhadap pembelajaran di sma. Bahtera Indonesia; Jurnal Penelitian Bahasa Dan Sastra Indonesia, 6(2), 189–202. https://doi.org/10.31943/bi.v6i2.131
Sudaryanto. (1993). Metode dan Aneka Teknik Analisis Bahasa (PengantarPenelitian Wahana Kebudayaan Secara Linguistis). Duta Wacana University Press.
Tuty Ayudatussholiha. (2020). Tindak ilokusi dalam debat capres ri pemilu 2019 dan korelasinya dengan prinsip kesantunan. Mabahits, 1(1), 79–91.
Watts, R. J. (2003). Politeness. Cambridge University Press.
Wirduna, & Uun Wawadika. (2022). Analisis Pelanggaran Prinsip Kerjasama dalam Debat Capres dan Cawapres Republik Indonesia 2019. Master Bahasa, 10(3), 45–53. http://www.jurnal.unsyiah.ac.id/MB
##submission.downloads##
Diterbitkan
Cara Mengutip
Terbitan
Bagian
Lisensi
Hak Cipta (c) 2024 Ahmad Arianto

Artikel ini berlisensiCreative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
The author who published an article in the Madah journal has agreed on the following points.
- Author retain copyright and grant the journal of first publication with the work simultaneously licenced under Creative Commons Atribution Licence (CC BY-NC-SA 4.0) that allows other to share the work with an acknowledgement of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are allowed to publish articles that have been published by the Journal of Madah through separate contractual agreements for non-exclusive dissemination (e.g, placing them into an institutional repository or publishing them in a book) by keeping the first issue in the Madah journal.
- Authors are permitted and encouraged to disseminate their work in cyberspace (e.g, in institutional repositories or author pages) before and during the submission of the text document as it can support productive exchange of earlier and broader credits.