Penggunaan Konjungsi dalam Wacana Pembelajaran Literasi
DOI:
https://doi.org/10.31503/madah.v9i2.67Keywords:
pemakaian konjungsi, wacana, pembelajaran literasiAbstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penggunaan konjungsi yang sering digunakan oleh siswa kelas V SD di Kota Pekanbaru dalam menulis wacana pembelajaran literasi. Penggunaan konjungsi yang dilihat adalah frekuensi kemunculan serta ketepatan penggunaannya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analitis. Data penelitian berupa 50 karangan siswa tentang penceritaan ulang dari 5 cerita rakyat yang dibacakan pada kegiatan Sastranesia. Judul cerita rakyat yang digunakan tersebut adalah “Mutiara dari Indragiri Hilir”, “Buah Ajaib”, “Kampung Tarondam”, “Si Bungsu Anak Durhaka”, dan “Kain Sindai”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 15 konjungsi yang digunakan dalam 2.140 kali penggunaan dengan 650 konjungsi koordinatif dan 1.470 subordintif. Frekuensi kemunculan konjungsi yang paling tinggi ditemukan pada jenis konjungsi yang menyatakan makna urutan, penambahan, dan waktu. Dalam karangan tersebut ditemukan 24 kesalahan pemakaian konjungsi. Kesalahan terdapat pada pemakaian konjungsi yang sebanyak 11 kesalahan; konjungsi dan sebanyak 5 kesalahan; konjungsi tapi/tetapi sebanyak 4 kesalahan; dan konjungsi kemudian sebanyak 4 kesalahan. Kesalahan pemakaian konjungsi tersebut pada umumnya tidak sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia. Selain itu, ditemukan pula sebagian besar hasil karangan siswa terdiri atas klausa dan kalimat tunggal. Hal ini disebabkan oleh terbatasnya kemampuan siswa dalam menulis.References
Alwi, H., Darjowidjojo, S., Lapoliwa, H., & Moeliono, A. M. (1998). Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia (Ketiga). Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa.
Aribowo, E. K. (2013). Konjungsi Sebagai Sarana Kepaduan Wacana dalam Tajuk Rencana Majalah “Deutschland.” Magistra, XXV(85), 1.
Arifin, E. Z., & Matanggui, J. H. (2013). Analisis Kesalahan Berbahasa Indonesia. Tangerang: Pustaka Mandiri. Tangerang: Pustaka Mandiri.
Atmazaki, Ali, N. B. V., Muldian, W., Miftahussururi, Hanifah, N., Nento, M. N., & Akbari, Q. S. (2017). Panduan Gerakan Literasi Nasional. (L. A. Mayani, Ed.). Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Boneh, D., & Waters, B. (2007). Conjunctive, subset, and range queries on encrypted data. In Theory of Cryptography Conference (pp. 535–554). Springer.
Chaer, A. (1993). Gramatika Bahasa Indonesia. Jakarta: Rineka Cipta.
Chaer, A. (2008). Morfologi Bahasa Indonesia (Pendekatan Proses). Jakarta: Rineka Cipta.
Diah, M. (2000). Penelitian Kualitatif dalam Penerapan. Pekanbaru: Departemen Pendidikan Nasional.
Gipayana, M. (2004). Pengajaran literasi dan penilaian portofolio dalam konteks pembelajaran menulis di SD. Jurnal Ilmu Pendidikan, 11(1), 1—12. Retrieved from https://s3.amazonaws.com/acade mia.edu.documents/48212090/8 7-3399-1PB.pdf?AWSAccessKeyId=AKIAIW OWYYGZ2Y53UL3A&Expires=153 8534648&Signature=yVtdpxdjbkR j6erskmZmJkoFMvE%3D&respon se-content-disposition=inline%3B filename%3DPengajaran_Literasi_ dan_Penilaian_P
Kridalaksana, H. (2013). Kamus Linguistik (edisi keempat). Gramedia Pustaka Utama.
Nurdiyanti, E., & Suryanto, E. (2010). Pembelajaran Literasi Mata Pelajaran Bahasa Indonesia pada Siswa Kelas V Sekolah Dasar. Paedagogia, 13(2), 115—128.
Parwati, E. (2013). Kohesi Leksikal Repetisi pada Wacana “Wayang Durangpo” dalam Surat Kabar Harian Jawa Pos Edisi FebruariApril 2010. Jurnal Artikulasi, 12(2).
Riani, R. (2017). Kemampuan Menulis Paragraf pada Siswa Sekolah Dasar Kelas V di DIY. Madah: Jurnal Bahasa Dan Sastra, 6(1), 43—60. https://doi.org/http://dx.doi.org/ 10.31503/madah.v6i1.355
Rofi’uddin, A., & Zuhdi, D. (1998). Pendidikan bahasa dan sastra Indonesia di kelas tinggi. (Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Ed.). Jakarta: Proyek Pendidikan Guru Sekolah Dasar (Primary School Teacher Development Project), Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Saddhono, K., & Wijana, I. D. P. (2011). Wacana Khotbah Jumat di Surakarta: Suatu Kajian Linguistik Kultural. Jurnal Pendidikan Dan Kebudayaan, 17(4), 433–446.
Sargolini, F., Fyhn, M., Hafting, T., McNaughton, B. L., Witter, M. P., Moser, M.-B., & Moser, E. I. (2006). Conjunctive representation of position, direction, and velocity in entorhinal cortex. Science, 312(5774), 758–762.
Sheng, S. H., Kwee, S., & Ling, L. W. (2018). The Implication of Conjunctive Element Shifts in the Translation of Argumentative Texts. KEMANUSIAAN: The Asian Journal of Humanities, 25(1).
Sudaryanto. (1993). Metode dan Aneka Teknik Analisis Bahasa: Pengantar Penelitian Wahana Kebudayaan Secara Linguistis. Yogyakarta: Duta Wacana University Press.
Sugono, D. (Ed.). (2005). Buku Praktis Bahasa Indonesia. Jakarta: Pusat Bahasa.
Sugono, D. (2009). Mahir Berbahasa Indonesia dengan Benar. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Syahrul, N. (2016). “Peran Sastra dalam Budaya Literasi.” In Ariyanti, M. Rizqi, J. Herlina, Y. Irawan, D. Asmalasari, Siswanto, … Mustajab (Eds.), Bahasa Ibu sebagai Sumber Budaya Literasi 2 (p. 181—190). Bandung: Unpad Press.
Wahyuni, D. (2016). “Sastra Anak sebagai Sarana Peningkatan Budaya Literasi.” In Ariyanti, M. Rizqi, J. Herlina, Y. Irawan, D. Asmalasari, Siswanto, … Mustajab (Eds.), Bahasa Ibu sebagai Sumber Budaya Literasi 2 (p. 69—78). Bandung: Unpad Press.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
The author who published an article in the Madah journal has agreed on the following points.
- Author retain copyright and grant the journal of first publication with the work simultaneously licenced under Creative Commons Atribution Licence (CC BY-NC-SA 4.0) that allows other to share the work with an acknowledgement of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are allowed to publish articles that have been published by the Journal of Madah through separate contractual agreements for non-exclusive dissemination (e.g, placing them into an institutional repository or publishing them in a book) by keeping the first issue in the Madah journal.
- Authors are permitted and encouraged to disseminate their work in cyberspace (e.g, in institutional repositories or author pages) before and during the submission of the text document as it can support productive exchange of earlier and broader credits.